Kamis, 20 November 2014


Nama : Irritant Lambang : Xi Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal dan dapat menyebabkan luka bakar pada kulit. Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit. Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2 Nama : Harmful Lambang : Xn Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila kontak langsung dengan tubuh atau melalui inhalasi. Tindakan : Jangan dihirup, jangan ditelan dan hindari kontak langsung dengan kulit. Contoh : Etilen glikol, Diklorometan. Nama : Toxic Lambang : T Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan sakit serius bahkan kematian bila tertelan atau terhirup. Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari kontak langsung dengan kulit. Contoh : Metanol, Benzena. Nama : Very Toxic Lambang : T+ Arti : Bahan yang bersifat sangat beracun dan lebih sangat berbahaya bagi kesehatan yang juga dapat menyebabkan sakit kronis bahkan kematian. Tindakan : Hindari kontak langsung dengan tubuh dan sistem pernapasan. Contoh : Kalium sianida, Hydrogen sulfida, Nitrobenzene dan Atripin. Nama : Corrosive Lambang : C Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak jaringan hidup, dapat menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal dan dapat membuat kulit mengelupas. Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit dan hindari dari benda-benda yang bersifat logam. Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%) Nama : Flammable Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah, mudah terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan bunga api. Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi mengeluarkan api. Contoh : Minyak terpentin. Nama : Highly Flammable Lambang : F Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi atmosferik biasa atau mempunyai titik nyala rendah (di bawah 21°C) dan mudah terbakar di bawah pengaruh kelembapan. Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan api, serta hindari pengaruh pada kelembaban tertentu. Contoh : Aseton dan Logam natrium. Nama : Extremely Flammable Lambang : F+ Arti : Bahan yang amat sangat mudah terbakar. Berupa gas dan udara yang membentuk suatu campuran yang bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal. Tindakan : Jauhkan dari campuran udara dan sumber api. Contoh : Dietil eter (cairan) dan Propane (gas). Nama : Explosive Lambang : E Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya panas atau percikan bunga api, gesekan atau benturan. Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik. Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT). Nama : Oxidizing Lambang : O Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan organik dan bahan pereduksi. Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor. Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat. Nama : Dengerous For the Environment Lambang : N Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau beberapa komponen lingkungan. Dapat menyebabkan kerusakan ekosistem. Tindakan : Hindari kontak atau bercampur dengan lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup. Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan, Petroleum bensin. Nama : Flammable Solid Arti : Padatan yang mudah terbakar. Tindakan : Hindari panas atau bahan mudah terbakar dan reduktor, serta hindari kontak dengan air apabila bereaksi dengan air dan menimbulkan panas serta api. Contoh : Sulfur, Picric acid, Magnesium. Nama : Flammable Liquid Arti : Cairan yang mudah terbakar. Tindakan : Hindari kontak dengan benda yang berpotensi mengeluarkan panas atau api. Contoh : Petrol, Acetone, Benzene. Nama : Flammable Gas Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada tempat penyimpanan material gas yang mudah terbakar. Tindakan : Jauhkan dari panas atau percikan api. Contoh : Acetelyne, LPG, Hydrogen. Nama : Spontaneously Combustible Substances Arti : Material yang dapat secara spontan mudah terbakar. Tindakan : Simpan di tempat yang jauh dari sumber panas atau sumber api. Contoh : Carbon, Charcoal-non-activated, Carbon black. Nama : Dengerous When Wet Arti : Material yang bereaksi cukup keras dengan air. Tindakan : Jauhkan dari air dan simpan di tempat yang kering/tidak lembab. Contoh : Calcium carbide, Potassium phosphide, Maneb. Nama : Oxidizer Arti : Material yang mudah menimbulkan api ketika kontak dengan material lain yang mudah terbakar dan dapat menimbulkan ledakan. Contoh : Calcium hypochlorite, Sodium peroxide, Ammonium dichromate. Nama : Organic Peroxide Arti : Merupakan simbol keamanan bahan kimia yang digunakan dalam transportasi dan penyimpanan peroksida organik. Contoh : Benzol peroxide, Methyl ethyl ketone peroxide, Dicetyl perdicarbonate. Nama : Non Flammable Gas Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada transportasi dan penyimpanan material gas yang tidak mudah terbakar. Contoh : Oksigen, Nitrogen, Helium. Nama : Poison Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan penyimpanan bahan-bahan yang beracun (belum tentu gas). Contoh : Cyanohydrin, Calcium cyanide, Carbon tetrachloride. Nama : Poison Gas Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan penyimpanan material gas yang beracun. Tindakan : Jauhkan dari pernapasan kita. Contoh : Chlorine, Methil bromide, Nitric oxide. Nama : Harmful Arti : Bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh. Tindakan : Jauhkan dari makanan atau minuman. Contoh : Acrylamide, Amonium fluorosilicate, Chloroanisidines. Nama : Inhalation Hazard Arti : Bahan-bahan yang dapat merusak sistem inhalasi atau pernapasan. Tindakan : Jangan dihirup. Nama : Infection Substance Arti : Bahan yang mengandung organism penyebab penyakit. Contoh : Tisue dari pasien, tempat pengembangbiakan virus, bakteri, tumbuhan atau hewan. Nama : Radioactive Arti : Bahan yang mengandung material atau kombinasi dari material lain yang dapat memancarkan radiasi secara spontan. Contoh : Uranium, 90Co, Tritium. Nama : Marine Pollutant Arti : Polutan laut. Tindakan : Tidak membuang limbah ke saluran air atau sungai yang mengalir ke laut.

Makalah Virus

A. MATERI

Sejarah Penemuan Virus

Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop. Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman. Patogen mosaik tembakau disimpulkan bukan sebagai bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit. Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil. Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A.Kausche, E.Pfankuch, dan H.Ruska. • Ciri-ciri Virus : Struktur dan Ciri-ciri Virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:  Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)  Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 mµ - 300mµ (1 mikron = 1000 milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 kali.  Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)  Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor" silindris.  Tubuh virus terdiri atas kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.  Virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid  Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup pada bakteri, hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia.  Virus tidak dapat membelah diri.  Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan. Untuk mengetahui struktur virus secara umum, kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri dari: a. Kepala Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer. b. Kapsid Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus. c. Isi tubuh Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim. d. Ekor Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor. • Kasus-kasus Penyakit yang Disebabkan Virus a. Contoh penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus Mosaik, penyakit yang menyebabkan bercak kuning pada daun tumbuhan seperti tembakau, kacang kedelai, tomat kentang dan beberapa jenis labu. Penyakit ini disebabkan oleh Tobacco Mozaic Virus (TMV). Mentimun (Cucumber Mozaic), buncis (Bean cane mozaic dan Bean mozaic), gandum (Wheat mozaic), tebu (Sugar cane mozaic). Virus TMV pada tanaman ditularkan secara mekanis atau melalui benih. Virus ini belum diketahui dapat ditularkan melalui vektor (serangga penular). Virus dapat bertahan dan bersifat infektif selama beberapa tahun. Virus bersifat sangat stabil dan mudah ditularkan dari benih ke pembibitan pada saat pengelolaan tanaman secara mekanis misalnya pada saat pemindahan bibit ke pertanaman. Gejala Serangan daun tanaman yang terserang menjadi berwarna belang hijau muda sampai hijau tua. Ukuran daun relatif lebih kecil dibandingkan dengan ukuran daun normal. Jika menyerang tanaman muda, pertumbuhan tanaman terhambat dan akhirnya kerdil. b. Contoh penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau. penyakit kuku dan mulut merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang mudah menyerang hewan ternak berkuku belah diantaranya sapi, kerbau, domba, kambing, dan babi. Penyebaran penyakit itu dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya virus yang terbawa oleh angin, persinggungan badan dengan hewan ternak yang sudah terinveksi, bercampurnya hewan ternak dalam angkutan truk, serta pakan ternak yang mengandung virus. Penyakit kuku dan mulut mengakibatkan sariawan yang mengganggu kuku dan mulut sehingga ternak tidak nafsu makan selama hampir dua minggu, hingga berangsur kurus dan akhirnya mati. c. Contoh penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus yang tidak rnengandung enzim neurominidase.Gejala campak adalah demam tinggi, batuk, dan rasa nyeri di seluruh tubuh. Di awal masa inkubasi, virus berlipat ganda di saluran pernapasan atas. Di akhir masa inkubasi, virus menuju darah dan beredar keseluruh bagian tubuh, terutama kulit. • Peranan Virus Dalam Kehidupan  Menguntungkan Dengan berkembangnya rekayasa genetika, virus banyak dipakai dalam : 1. Pembuatan vaksin (mikroorganisme yang dilemahkan dimatikan sehingga sifat patogenitasnya hilang, tetapi sifat antigenitasnya tetap). 2. Pembuatan peta kromosom. 3. Pembuatan interferon dari virus melalui rekayasa genetika. 4. Bakteri yang mengandung Profage bermanfaat untuk pengobatan berbagai macam penyakit. 5. Dapat menghancurkan bakteri-bakteri yang mengganggu, misalnya bakteri pengganggu pada produk makanan yang diawetkan. 6. Virus penyebab kanker dapat dicangkokkan bersama gen-gen penghasil insulin atau zat lain ke bakteri sehingga bakteri tersebut berbiak dengan cepat dan sekaligus memproduksi insulin atau zat lain.  Merugikan  Pada bakteri : Virus bakteri : virus yang dapat berkembangbiak pada sel bakteri, asam nukleat virus ini umumnya ADN.  Pada manusia : 1. Cacar (voricella) jenis Virus DNA yaitu Orthopox Virus 2. Polio melitis jenis Virus RNA 3. Influenza jenis virus RNA yaitu Orthomyxovirus 4. Hepatitis jenis Virus RNA meliputi Hepatitis C, B, A dan D serta E 5. Herpes yaitu Virus DNA yaitu Herpes Virus 6. Morbili (campak) 7. Rabies (gila anjing) jenis Virus DNA yaitu rhabdovirus dan Lyzza virus 8. Trakom (radang selaput mata) Jenis Virus DNA yaitu Trachoom Virus 9. Demam kuning (yellow fever) 10. Demam berdarah jenis Virus DNA yaitu Virus Dengue atau Togovirus - thrombocyt kurang 11. Gondongan (parototis) Jenis Virus RNA Paramyxovirus A 12. Menginitis (radang selaput otak) 13. Rubella 14. Herpes simpleks (penyebab sakit cacar air, infeksi genital dan kanker) 15. Kanker jenis virus DNA yaitu virus Onkogen 16. AIDS oleh HIV menyerang Lympocyt (Leucocyt Agranuler) sehingga defisiensi immun 17. Ebolla Jenis virus RNA yaitu Fillovirus/virus ebola 18. Flu Burung Jenis Virus RNA yaitu Avian influensa virus (H5N1) 19. SARS (Severe Acute Respiratory Syndrom) Jenis Virus DNA yaitu Corona virus  Pada hewan : 1. Rabies pada anjing, monyet, kucing. jenis Virus DNA yaitu RhabdoVirus 2. Tetelo/NCD (New Caste Disease) jenis Virus DNA pada ayam menyerang sistem syaraf 3. Parrot fever (pada unggas). 4. Foot and mouth disease/FMD (penyakit kuku dan mulut) disebabkan Virus DNA yaitu FMDV pada sapi dan kerbau dan ternak . 5. Kanker pada Ayam (Rouse Sarcoma Virus) jenis Virus DNA yaitu RSV.  Pada tumbuhan : 1. Mozaik atau bercak kuning pada tembakau (Tobacco Mozaic Virus), mentimun (Cucumber Mozaic), buncis (Bean cane mozaic dan Bean mozaic), gandum (Wheat mozaic), tebu (Sugar cane mozaic). 2. CVPD (Citrus Vien Phloem Degeneration) menyerang pada pembuluh tapis jeruk. 3. Tungro , kekerdilan pada padi. 4. Potato yellow dwarf pada kentang. 5. Tobacco necrosis pada tembakau. • Jenis – jenis Partisipasi Remaja Dalam Menanggulangi virus HIV dan Lainnya. Dalam menanggulangi virus HIV dan lainnya, para remaja dapat melakukan hal-hal seperti : 1. Mengisi waktu dengan melakukan kegiatan yang positif dan bermanfaat untuk menghindari hal-hal negatif yang dapat menularkan virus kedalam tubuh. 2. Menyelenggarakan penyuluhan tentang dampak negatif terhadap penularan virus HIV dan lainnya di lembaga formal maupun informal. 3. Menambah wawasan yang berhubungan dengan virus beserta proses penularannya agar dapat terhindar dari serangan virus tersebut. 4. Menerapkan gaya hidup yang sehat. 5. Menjaga pergaulan agar tidak terjadi penularan virus dari orang yang terserang virus. 6. Tidak melakukan hal-hal tercela ataupun tidak terpuji seperti seks bebas dan mengkonsumsi narkoba, menggunakan jarum suntik dan alat tindik secara bersama-sama untuk hal negatif, dll. 7. Melaksanakan tanggung jawab dengan sebaik mungkin sebagai seorang remaja. 8. Berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk senantiasa memberikan pertolongan-Nya kepada kita agar terhindar dari hal-hal negatif yang dapat menyebabkabkan penularan virus. B. MENGUMPULKAN DATA • Mengamati Karakteristik Virus : Struktur dan Ciri Virus (Halaman 1), • Mengamati Proses Perkembangbiakan Virus Pada Organisme Hidup, Cara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi terdiri dari:  Daur litik (litic cycle) 1. Fase Adsorbsi (fase penempelan) Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus. 2. Fase Injeksi (memasukkan asam inti) Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi. 3. Fase Sintesis (pembentukan) DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus. 4. Fase Asemblin (perakitan) Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik. 5. Fase Litik (pemecahan sel inang) Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.  Daur lisogenik (lisogenic cycle) 1. Fase Penggabungan Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus. 2. Fase Pembelahan Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan. 3. Fase Sintesis DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian virus. 4. Fase Perakitan Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam akan membentuk virus baru. 5. Fase Litik Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang akan mencari inang baru. • Diskusi Penyebaran Virus HIV,  Lewat cairan darah : 1. Melalui transfusi darah atau produk darah yang sudah tercemar HIV. 2. Lewat pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV, yang dipakai secara bergantian tanpa disterilkan, misalnya pemakaian jarum suntik dikalangan pengguna narkotika suntikan. 3. Melalui pemakaian jarum suntik yang berulangkali dalam kegiatan lain, misalnya penyuntikan obat, imunisasi; pemakaian alat tusuk yang menembus kulit, misalnya alat tindik, tato, dan alat facial wajah.  Lewat cairan sperma dan cairan vagina : Melalui hubungan seks penetratif tanpa menggunakan kondom, sehingga memungkinkan tercampurnya cairan sperma dengan cairan vagina atau tercampurnya cairan sperma dengan darah.  Lewat air susu ibu Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif, dan melahirkan lewat vagina, kemudian menyusui bayinya dengan ASI. Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi ini berkisar hingga 30%. Artinya, dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif. • Diskusi Dampak Ekonomi dan Sosial Akibat Serangan Virus, a. Ekonomi Serangan virus dapat mengakibatkan menurunnya pendapatan seseorang ataupun pendapatan perkapita suatu negara. Contoh : 1. Tumbuhan Virus Tungro yang menyerang tanaman padi dapat memperlambat pertumbuhannya sehingga menjadi kerdil. Serangan virus tersebut dapat mengakibatkan petani gagal panen dan tentunya mempengaruhi penghasilan petani. 2. Hewan Penyakit tetelo yang menyerang bangsa unggas terutama ayam di sebabkan oleh New Castle Disease Virus (NCDV). Ayam yang terjangkit penyakit ini harus dimusnahkan karena dapat bertindak sebagai sumber pencemaran dan penularan diikuti oleh gangguan syaraf serta diare. Jika unggas-unggas para peternak dimusnahkan karena menderita penyakit tersebut, maka tentu saja merugikan peternak unggas dan dapat mempengaruhi penghasilan peternak unggas. 3. Manusia Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus yang tidak rnengandung enzim neurominidase. Gejala campak adalah demam tinggi, batuk, dan rasa nyeri di seluruh tubuh. Di awal masa inkubasi, virus berlipat ganda di saluran pernapasan atas. Di akhir masa inkubasi, virus menuju darah dan beredar keseluruh bagian tubuh, terutama kulit. Penyakit ini dapat mengganggu keefisiensi dan keefektifitas seseorang dalam bekerja sehingga penghasilan pekerja ikut terpengaruh. b. Sosial Penyakit yang ditimbulkan oleh virus dapat mempengaruhi menurunnya keadaan sosial seseorang. Faktor akibatnya yaitu karena adanya rasa khawatir akan tertularnya virus penyakit dari tubuh si penderita ke tubuhnya jika terlalu dekat berhubungan sosial. • Diskusi Apa Maksud Tuhan Menciptakan Makhluk Yang Menyebabkan Penyakit Dikaitkan Dengan Perilaku Yang Tidak Terpuji Pada Seseorang. Tuhan menciptakan makhluk yang menyebabkan penyakit dikaitkan dengan perilaku yang tidak terpuji pada seseorang agar manusia mau berfikir dengan menggunakan akal sehatnya sehingga tidak melakukan hal yang tidak terpuji tersebut, dan Tuhan memberikan ganjaran dalam bentuk penyakit yang di sebabkan oleh makhluk tersebut kepada orang yang telah melanggar larangan-Nya sehingga manusia harus lebih berhati-hati terhadap perilaku hidup sehari-hari. Mungkin tanpa makhluk tersebut sebagai ancaman, manusia akan terus menerus melakukan perilaku yang tidak terpuji.